Sederhana kata itu terbentuk, sesederhana itulah tulisan-tulisan yang tertumpah di sini. Bismillah ^^
Kamis, 17 Desember 2015
Ranting Rambutan
Jumat, 25 September 2015
Kurban Ayam (?)
Rabu, 23 September 2015
Melihat Dunia
Bukan kalimat yang terdengar luar biasa.
Kalimat yang maknanya sungguh sederhana.
Kalimat tentang perjalanan,
tas punggung,
perbekalan.
Berpetualanglah!
Kencangkan tali sepatumu, dan berangkat.
Selasa, 15 September 2015
Terima kasih, pohon!
Kamis, 10 September 2015
Hujan, Kemarau, dan Tanah
Senin, 07 September 2015
Ledakan air mata
Selasa, 01 September 2015
Cumi-cumi 'alot' (?)
Jumat, 28 Agustus 2015
40tahun
Itu tentang kisah di masa mendatang (.)
Tentang target juga cita
Tentang kebahagiaan
Tentang kemenangan
Tentang keberhasilan
Tentang berbagi senyuman
Tentang pencapaian
Tentang penggapaian
Masa lengah dan selalu terbuang
Masa hilang tanpa guna
Masa lenyap bagai debu yang berterbangan terseret sapu dan kendaraan
Masa terbuang
Masa terabai karena buaian
Masa, semua masa muda
Akankah terbuang lalu sia-sia (?)
Tak ada yang tau sukses atau merana
Kejayaaan di 40 tahun
Kemenangan di 40 tahun
Allah takkan merubah keadaan kaumnya,
Kalau bukan ia sendiri yang mengukirnya**
Kamis, 20 Agustus 2015
Gue Antena Besi
Selasa, 18 Agustus 2015
Aku; anak perbatasan negeri.
Jumat, 14 Agustus 2015
Ayo Bergerak!
Jumat, 07 Agustus 2015
Listrik yang Nakal
Senin, 03 Agustus 2015
Sepetak Kotak
Tantangan OWOP |
Kamis, 30 Juli 2015
Langit yang Sempurna
Senin, 27 Juli 2015
Si Pencari dan Si Penanti
Minggu, 19 Juli 2015
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Pensiun Lagi"
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Nastar, air PAM, dan Poni Lisda"
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Tipu Daya"
Rabu, 08 Juli 2015
Kolak Ramadhan (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Istimewa, Istimewa, dan Istimewa"
Lebih dari Indah
Selasa, 30 Juni 2015
Kumohon Kembali!
"Dalam hidup ada dua sisi yang berbeda. Adakalanya harus bahagia dengan kebersamaan atau perihnya suatu perpisahan. Begitulah adanya."
Ilustrasi gambar
Senin, 29 Juni 2015
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Rintik bersama Berkah"
’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat] (HR. Bukhari)
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Kue Pie yang Pensiun"
Rabu, 17 Juni 2015
Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Jadwal yang Salah"
Pelepas Kecewa
Jumat, 12 Juni 2015
TUGAS MULTIMEDIA DAN TIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA (UAS)
Kelompok 9:
Erina
Liska
Lisma Nopiyanti
VIDEO KETIKA PENELITIAN: Video ini diambil pada salah satu TK di kelurahan Tangkerang Tengah dengan menggunakan multimedia yang telah disiapkan oleh peneliti.
PRESENTATION ONLINE BY POWTOON: Ini merupakan video yang telah dibuat oleh kelompok kami dan videonya bisa di unggah sehingga tidak membutuhkan link yang aktif lagi.
LAPORAN TUGAS UAS: LAPORAN TUGAS AKHIR.docx
Senin, 01 Juni 2015
Langit Berakar
Selasa, 26 Mei 2015
[Cerpen] Barisan Sakit Hati - Ken! Pernah Mimpi ke Malioboro?
Kumcer: Barisan Sakit Hati
1. Versi Mba Naa --> Sang Maha Imajinatif
2. Versi Mba Zuu --> Sensi
3. Versi Mba Naa --> Jodoh untuk Barisan Sakit Hati
4. Versi ke empat yang paling apa banget.
Rabu, 20 Mei 2015
TUGAS VI: MULTIMEDIA DAN TIK PEMBELAJARAN B.INDONESIA
Tugas ke 1: Download
Tugas ke 2: Download
Tugas ke 3: file Download dan ppt Download
Tugas ke 4: Membuat persentasi online via Visme.co
Tugas ke 5: Membuat presentasi online via visme.co dengan materi pembahasan 2: visme.co (2)
Minggu, 03 Mei 2015
Anak Kembar, Ed.3: "Oh, Keramaian!"
Untuk ketiga kalinya, aku masih tertarik untuk membiarkan cerita ini tetap berkelanjutan. Setelah edisi 1 ku: Oh Lumut! dan edisi 2 ku: Oh, Turunan!. Entah kenapa? Tapi, ku rasa memang cerita ini tak dapat dilupakan begitu saja. Tentang tiga hari masa orientasi siswa SMA kala itu.
Jumat, 01 Mei 2015
Senin, 27 April 2015
Tiara dan Ibu Kartini
Pertemuan Lewat Sebuah Benda
malam narasi OWOP |
Perlombaan itu, dik
Minggu, 26 April 2015
Senja di Bibir Pantai
Biarkan aku sebentar saja menikmati senja di mulut pantai ini bermain dengan air dan menghentikan kayuhan sepedaku; sedikit beristirahat. Aku merasa lelah mengayuh seharian.
Aku harus berjalan dan mengayuh lebih keras. Saat semua datang menghalangi langkahku untuk maju.
Lisma Nopiyanti
---
Cerpen: "Ifa Butuh Psikiater"
Kamis, 23 April 2015
Tugasku dan Chat itu
Rabu, 22 April 2015
Pesan Abu-abuku
Senin, 20 April 2015
Veteran di Negeri Peradaban Sampah
Stadion Berkabut
Malam Narasi OWOP |
Minggu, 19 April 2015
Aroma Ke-pesimis-an
Sabtu, 18 April 2015
Ketampar Bang DTL: "Penulis yang Baik"
Senin, 13 April 2015
Anak Kembar, Ed.2: "Oh, Turunan!"
Aku masih tertarik untuk membagi cerita ini, cerita kelanjutan dari lumut-lumut itu. Cerita kehidupanku, anak kembar dengan persoalan kendaraannya. Ini cerita kedua, setelah kejadian Oh, Lumut!.
Mari, ambil tempat yang nyaman. Saya akan memulai ceritanya kembali. Walau sedikit membosankan, mari paksakan. Hehehe.
Memulai sesuatu yang membosankan, mungkin awal menaklukan rasa malas #pemaksaanberlanjut.
Ambil Payungmu...!!!
Selasa, 07 April 2015
Terima kasih, Latif!
Senin, 06 April 2015
Puisi: "Waktu"
Jika waktu dapat kuubah
Biarlah ia sendiri yang memilih waktunya
Biarlah aku terduduk rapi menantinya
Namun, ketika mentari bergejolak
Aku tersadar, waktu takkan mampu ku taklukan
Dia meninggalkanku jauh dalam masa lalu
Meninggalkan ribuan peristiwa
Tapi, ahh
Sekarang, tetap aku bukan apa-apa
Aku ingin meminjam waktu
Agar aku berhasil melaluinya
Tapi, ahhh
Sekarang, aku gagal
Hidupku terlalu suram
atau tak adakah kesyukuran..
“Garam, Gelas, dan Kolam”
Jumat, 03 April 2015
Anak Kembar, Ed. 1: "Oh, Lumut!"
Minggu, 29 Maret 2015
Mari Berhitung!!!
Kamis, 19 Maret 2015
Cerpen: Ayah, Ingin Kalian Tahu
Meleset
Senin, 09 Maret 2015
Antara Mesin Cuci dan Jerawatku
Jumat, 06 Maret 2015
Spion dan Truk Besar
Kamis, 05 Maret 2015
Cerpen: "Doa Terbelah"
Semut dan Cahayanya
Sabtu, 21 Februari 2015
Telur Berpasir dan Ikan Balado
Rabu, 18 Februari 2015
Kado Berlapis
Cerpen: "Episode yang Tertunda"
Lisma Nopiyanti
Jumat, 13 Februari 2015
TUJUH HARI
Memulai aktivitas kemahasiswaan.
Dan sekarang aku disibukkan dengan tugas-tugas yang mulai meramai.
Sabtu kemarin aku menikmati perjalanan ke tempat ini, dan sekarang menunggu jam perkuliahan.
Tujuh hari. Singkatlah waktu. Sehari berlalu. Begitu saja.
Tak banyak yang berbeda, sama saja. Ruangan perkuliahan juga. Teman juga. Semua sama. Perbedaannya pasti hanya masalah semester berapa. Ya sekarang aku sibuk menyelesaikan matkul semester 4 ini.
Tujuh hari. Semua mulai terbiasa. Dibalik kemarin terlihat kaku. Masih beraroma rumah di Palembang. Sekarang merangkak perlahan, mencoba terbiasa lagi.
Harapan tujuh hari dan ke depannya, harus lebih serius. Khususnya dengan perkuliahan. Selesai tepat pada waktunya, dan dipermudah langkahnya oleh Allah :')
Niat "bismillah" semoga semester 4 jangan letoy. Jangan mudah dikalahkan ego. Bisa selesaikan semua tugas dengan baik. Dan yang paling penting berdoa. Semoga Allah selalu memberkahi.
Aamiin Allahumma Aamiin :')
Sabtu, 07 Februari 2015
Alarm Hujan
Setiap peristiwa pasti memiliki kenangan. Karena peristiwa yang telah dialami dengan otomatis akan menulisi memori otak, menjejalkan otak. Sewaktu-waktu, jika tersentuh dengan suatu hal maka dengan sendirinya ia mengingat peristiwa itu. Begitu juga yang sedang dialami oleh hati kecilku ini.
Rintik-rintik, mememani sisa perjalanan pulangku ke Pekanbaru. Kini kuota liburku telah habis. Walau sudah satu minggu mangkir dari jam kuliah, aku masih saja merasa kurang. Waktu dua puluh dua hari hanya terasa tiga hari.
Keputusan yang telah kuambil terlebih dahulu untuk kuliah jauh tak kukira akan sesulit ini. Yang aku ingat dulu hanya senang jika berada di tempat yang berbeda. Rasanya senang saja dengan tempat barunya. Hanya saja, semuanya tak sesimpel itu. Sedikit lebih rumit, apalagi jikalau rindu menyerang. Bisa apa? Selain mengambil telepon genggam, mengabari lewat alat itu.
Banyak sekali file-file yang ada di memori otakku. Bahkan terkadang memorinya nge-hang, tiba-tiba ingatan terganggu, hingga berhinggap pada sebuah kelupaan.
Tapi herannya, jikalau hari sudah mendung. Pastilah file-file ingatan itu akan mulai hadir secara acak. Finalnya adalah ketika hujan telah turun dengan derasnya. Ingatanku seperti diatur. File-file yang sesak itu akan terpilih sendirinya ketika turun hujan. Segera ingatanku berusaha membuka lembaran-lembaran yang terjadi di rumahku. Selalu begitu. Kalau sudah begitu, naluri kecengengan itu menyeruak. Hingga saatnya hujan terhenti.
Begitulah ketika hujan berikutnya. Ingatanku akan selalu menuju pada file-file memori yang pernah dibuat di rumahku. Lagi-lagi secara otomatis. Aku mengingat keluargaku, rumahku, kamarku, atau hal-hal yang pernah aku lakukan. Kadang penyembuh rasa kaku, kadang hadirkan pilu.
Aku sempat mengutarakan ini pada ibu.
"Mengapa ya bu, kalau hujan turun ingatanku seperti terarah ke rumah ini?"
"Yaiyalah, inikan rumahmu sendiri ma".
Memang benar.
Mulai sekarang. Aku menyadari, bahwa hujan menjadi alarmku, menjadi alarm pengingat rumahku :')
Biarlah hujan menyemangatiku. Bahwa aku akan pulang lagi, setelah masa perkuliahan ini.berakhir. Biarlah lelah di siksa rindu akan menjadikan penyemangatku menempuh pendidikanku. Semoga, Allah memberkahi.
Aamiin allahumma aamiin :')