Senin, 07 September 2015

Ledakan air mata

"Ledakan Air Mata"

Ada luka yang tak terperikan. Namun, sisanya menyakiti relung hati. Apakah hanya aku yang suka sekali menghambur-hamburkan air mata? Apakah hanya aku yang suka menangis?


Apakah aku sudah candu menangis? Mataku sudah terlalu sering diajak begini. Apakah aku hanya seorang hamba yang mencintai sikap mubazir? Bukankah itu Allaah tak suka? Tapi, air mata akan segera jatuh bergelimangan, ketika kesakitan menemuiku.

Aku hanya manusia pecandu air mata. Hanya manusia penikmat tangisan. Mudah sekali mendung. Mudah sekali.

Akulah yang setia menanti datangnya air mata. Pemilik melankolis akut.

Sama seperti malam ini. Dibalik semua rasa, dibalik keterbatasan, pun ketidakberdayaan. Aku dilempar ke rasa kecewa. Haruskah kucurahkan pasukan air mata? Untuk melunasi setiap rasa sakit yang menyesapi rusuk-rusuk kekuatanku?

Sayang aku tak bisa! Aku tak bisa mencegahnya turun. Mendungku sudah menjadi awan hitam dan sekarang mulai turun rintik.

Sekarang, aku dikerubungi letupan-letupan kekecewaan.

Andai kubisa gambarkan. Ia akan menghiasi langitku. Langit air mataku. Sudah tercurah ke segala arah. Rasa kecewa yang memberinya sinergi.

Hingga,
malam ini. Langit tetap gelap. Walau ribuan warna bohlam berkedap-kedip.

Hujan air mata~
Lisma, 07092015
Tantangan OWOP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar