Selasa, 30 Desember 2014

Cerpen: "Bukan Sepeda Guru Oemar Bakrie"



Bukan Sepeda Guru Oemar Bakrie
Lisma Nopiyanti

Terlahir dari kedua orang tua yang luar biasa telah menjadikan pribadiku kuat. Tak takut gelap tak silau mentari. Sebuah filosofi bapak, yang katanya memiliki arti tak takut miskin tak silau kekayaan.

Sabtu, 27 Desember 2014

Puisi: "Selendang Ibu"


Selendang Ibu
Lisma Nopiyanti

Menanti tergelincirnya waktu
Menghabiskan hari di ujung senja
Menatap angkasa raya, ada ketulusan jiwa

Puisi: "Oh...Bunga Rasa"


Oh.. Bunga Rasa
Lisma Nopiyanti

Ada sejuta rasa bahagia
Beribulah jua rasa terluka
Mengajak pelita bertemu sang surya
Terpupuklah bersama sinarnya

Puisi: "Kupu-kupu"


Kupu-kupu
Lisma Nopiyanti

Ku iri menatapnya
Ku iri pada keindahannya
Cantik warna, badannya
Menawanku dengan sejuta hasrat

Puisi: "Belenggu"


Belenggu
Lisma Nopiyanti

Aku tak tau mengapa rasa ini semakin mengkerut
Semakin kerdil, juga lemah
Tak ku tau mengapa

Puisi: "Ekspresi Rindu"


Ekspresi Rindu
Lisma Nopiyanti
Teruntuk Rachma Shintia

Puisi: "Melawan Derita"


Melawan Derita
Lisma Nopiyanti

Waktu menjadi saksi
Beribu-ribu pasir meluluh
Melewati sungai-sungai terjal
Menyentak kedamaian
Bila datang angin sakal
peluh pun berterbangan

Puisi: "Perokok itu..."

Perokok Itu
Lisma Nopiyanti

Ntah dari mana asalnya asap itu
Nyala berapi menyesakkan jiwa
Gelegak menyumbulkan buih-buihnya
Ntah dari mana, ntah..

Minggu, 21 Desember 2014

Thankyou For 20th

Langit mendung menemaniku saat aku menulis ini, bahagia yang tengah meramaikan suasana hati. Di november kali ini..

Kamis, 20 November 2014

Cerpen: "Kursi Hitam di Taman"



Kursi Hitam di Taman
Lisma Nopiyanti

Terduduk kaku menatap kursi di taman. Kursi yang dulunya menemani kesedihanku, juga kesepianku. Sekarang hilang. Sebuah kursi. Memang sebuah kursi. Berwarna hitam, yang bertemankan lampu taman. Sekitar tiga sampai lima orang bisa menikmatinya.

Selasa, 18 November 2014

Puisi: "Dekapan Agung"


Dekapan Agung
Lisma Nopiyanti


Hembus angin menderu
Sesekali mengetuk relung-relung jiwaku
Sukma menjelma menjadi rindu

Puisi: "Angka Satu"


Angka Satu
lisma nopiyanti
Ramai, bukan dihati
Meski baunya sedikit kemari
Tetangga berisik mengusik kententraman hati
Sudah hilang sudah hilang sudah

Puisi: "Evolusi Diri"

Evolusi Diri
Lisma Nopiyanti

Ku lirik diriku
Berbau melentik di keduniawian
Ku mandikan diriku dengan emas
Emas yang kusanjung-sanjungkan

Senin, 15 September 2014

TUGAS 1 MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (SEMESTER III)


Mencari contoh jenis-jenis morfofonemik dalam surat kabar atau novel.
Sumber: Surat Kabar “Mimbar Melayu”
Edisi: 26/Thn.2/19-29 Juni 2014

Jumat, 01 Agustus 2014

Cerita Kemenangan: Perjalanan 2 (Liku-Liku)

Cerita yang seharusnya diposting lebaran lalu. Ehh baru sempat diselesaikan dan dipublish sekarang.. Langsung ke tkp aja. Gini ceritanyaa..


Tepatnya lebaran ketiga atas perencanaan satu bulan yang lalu. Aku dan keluarga memutuskan untuk berlibur menikmati waktu bersama keluarga di Kota Pagaralam.

Kamis, 31 Juli 2014

Cerita Kemenangan: Perjalanan 1 (Adrenalin)

Kali ini, tepatnya hari Raya kedua. Saya dan keluarga berencana akan pergi bersilaturahmi bersama keluarga besar Bapak. Seperti kebiasaan yang telah berlangsung dari hari Raya sebelumnya. Hari pertama telah kami selesaikan dengan bersilatimurahmi ke rekan kerja ayah sebagai guru serta sanak-saudara yang berada disana.

Jumat, 11 Juli 2014

Cerita Ramadhan: Rena, namanya^^

Martabak tambi adalah sejenis makanan seperti martabak telur yang di dalamnya terdapat sayur-sayuran seperti kentang dan wortel dengan bertaburkan kuah yang berasal dari santan yang dibumbui sehingga nenghasilkan rasa yang sangat dahsyat lezatnya.

Kamis, 10 Juli 2014

Cerita Ramadhan: Linggis bu.. Bukan pisau

Menjelang berbuka puasa, semua pasukan bala tentara telah disiapkan atas pimpinan sang komandan, ibuku tersayang mengambil ancang-ancang menyiapkan makanan yang akan disantap di medan perang.

Senin, 07 Juli 2014

Cerita Ramadhan: Dibully..

Hmmm judul cerita kali ini sedikit mengerikan yah? Hehehe yah anggaplah seperti itu. Karna memang aku "sedikit" merasakan hal itu.

Sabtu, 05 Juli 2014

Cerita Ramadhan: Sial...!!!

Salam bulan suci Ramadhan. Hmmm, kali ini ceritaku berawal dari rencana aku dan ibuku serta kesepakatan kembaranku tak lupa juga adik bungsuku.

Selasa, 01 Juli 2014

Cerita Ramadhan: Waspada Zeintin!

Cerita kali ini terjadi ketika tarawih kedua malam kemarin. Seperti biasanya, setelah berbuka puasa semua umat muslim telah menanti adzan Isya yang merupakan pertanda sebentar lagi shalat Tarawih akan dilaksanakan.

Minggu, 22 Juni 2014

Seberkas Kisahku di Bumi Pertiwi

     Nama saya Lisma Nopiyanti, tetapi biasanya teman-teman khususnya teman akrab saya memanggil saya dengan sebutan mot. Kata mereka itu panggilan kesayangan untuk saya. Saya lahir di sebuah desa di daerah Salek Jaya. Tepatnya di Provinsi Sumatera Selatan dengan Palembang sebagai ibukotanya. Di daerah yang mendapat julukkan “kota pempek” inilah,  saya dilahirkan. Ya, di sebuah desa terpencil yang masih menggunakan sepeda sebagai alat transpor-tasinya. Bahkan untuk merasakan terangnya lampu pada malam hari, penduduk sekitar harus menggunakan akumulator.

Jumat, 20 Juni 2014

Aku Selalu Memperhatikannya..

Petang itu, sepulang dari kampus. Aku dan saudara kembarku melewati jalan seperti hari biasanya. Karna pada hari itu mata kuliah yang harus disemesterkan si Lisda ada dua terpaksalah aku harus menunggunya di kos salah satu temanku.

Selasa, 17 Juni 2014

Zzzzzzztttttt!

Sebenarnya malam ini aku malas untuk menatap layar 14 inch ini. Mungkin karna mata ini memang lelah, menatap tulisan yang lumayan banyak atau mungkin karna mata ini mulai bosan, menatap layar mesin pengetik bergaya modern ini.

Jumat, 02 Mei 2014

TUGAS V FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR

Sebutkan contoh bunyi pengiring!

        
Bunyi pengiring adalah bunyi yang ikut serta muncul ketika bunyi utama dihasilkan.Hal ini disebabkan oleh ikut sertanya alat-alat ucap lain ketika alat ucap pembentuk bunyi utama difungsikan.Oleh karena itu,ada yang mengistilahkan koartikulasi atau artikulasi sertaan,yaitu pengucapan dua bunyi yang berurutan secara tumpang-tindih yang kualitasnya berbeda dari deretan bunyi yang diucapkan secara normal atau sempurna.

Bunyi-bunyi sertaan atau pengiring ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.Bunyi ejektif,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sebelum dan sewaktu bunyi utama diucapkan,sehingga ketika glotis dibuka terdengar bunyi global[V].
b.Bunyi klik,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara lidah belakng menempel rapat pada velum sebelum dan sewaktu bunyi utama diucapkan,sehingga ketika penempelan pada velum dilepas terdengar bunyi [Kk]
c.Bunyi aspriasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara yang keluar lewat mulut terlalu keras sehingga terdengar bunyi [Kh]. Contohnya: Dalam Bahasa Inggris kata [Peace] - [Pheace]
d. Bunyi eksplosif(bunyi lepas),yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara dilepaskan kembali setelah dihambat total.lawannya adalah bunyi implosif (bunyi tak lepas)
e. Bunyi retrofleksi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara ujung lidah ditarik ke belakang[Kr]. Contohnya kata kerdus, [k] diretrofleksi terdengar [kr] dan kata kertas, [k] diretrofleksi terdengar [kr]
f.Bunyi labialisasi,yaitu bunyi sertaan yang di hasilkan dengan cara kedua bibir dibulatkan dan disempitkan segera/ketika bunyi utama diucapkan. Contohnya bunyi [t] pada kata tujuan (bahasa Indonesia/Jawa) terdengar [tw].
g. Bunyi palatalisasi,yaitu sertaan yang dihasilkan dengan cara lidah tengah dinaikkan mendekati langit-langit keras(palatum) segera/ketika diucapkan sehingga terdengar bunyi[Ky]. Contohnya bunyi [p] pada kata piara, [p] dipatalisasi terdengar [py].
h. Bunyi glotalisasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sesudah bunyi utama diucapkan sehingga terdengar bunyi[V]. Contohnya dalam bahasa Indonesia kata akan diucapkan [?akan]. Dalam bahasa Jawa arep diucapkan [?arÓ™p] dan ana diucapkan [×›n×›].
i. Bunyi nasalisasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cra memberikan kesempatan arus udara melalui rongga hidung sebelum/sesaat artikulasi bunyi utama.

Sabtu, 08 Maret 2014

TUGAS IV FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR

POIN 1
Contoh kasus yang berhubungan dengan ketidaklancaran dalam berujar yang terkait dengan fonetik:
1. Kegagapan
    Contoh kasusnya ialah pada figur Aziz gagap, yaitu seorang artis yang berperan sebagai seseorang yang memiliki ketidaklancaraan berujar dikarenakan kegagapan atau lebih spesifiknya lagi pada ciri-ciri kegagapan yaitu pada pengulangan. Sebab, si Aziz gagap ini menyebutkan dalam suatu percakapan baik dalam suku kata, kata, frase, atau kalimat dengan keadaan mengulang secara berturut-turut bunyi-bunyi tertentu. Misalnya: Aku sayang kamu  diucapkan A-a-aku s-s-sa-yang k-k-ka-kamu.

Selasa, 04 Maret 2014

Sabtu Itu..

   Hari ini tak kurasakan perbedaan dengan hari lainnya. Pagi telah tiba. Matahari menyambutnya dengan cerah, semuanya nampak baik-baik saja. Tak ada yang terlihat berbeda. Nyaris sama. Ya seperti hari sabtu biasanya. Hari ini aku juga pergi ke kampus. Kebetulan pagi ini, jadwal kuliahku lebih awal. Sehingga

Sebelas Februari

    Hari ini tepatnya tanggal 11 februari 2014. Aku kembali naik angkutan umum, pasalnya temanku yang biasa menjemputku hari ini tak memiliki Jam kuliah yang sama denganku. Aku sedikit ragu dan takut, aku takut peristiwa lalu terulang kembali. Ketika aku ditipu oleh bus kota yang katanya mau mengantarku ke kampus. Tapi.. Setidaknya aku beruntung, karena aku tak sendiri. Aku pergi bersama saudara kembarku.

Jumat, 21 Februari 2014

TUGAS III FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR (POIN 2)


Objek Linguistik
                                       
     Yang jelas sampai sekarang ialah bahwa obyek linguistik itu adalah bahasa. Akan tetapi pengertian kata “bahasa” itu belum tentu jelas. Oleh karena itu, perlu kita batasi sebagai berikut:
(a)           “Bahasa” dalam pengertian kiasan; misalnya dalam ucapan “bahasa dansa", “bahasa alam”, dan sebagainya.

TUGAS III FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR (POIN 1)

Linguistik teoritis, yaitu bidang linguistik yang mengkaji dan mengupas bahasa untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa. Linguistik teoritis ada ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Linguistik yang bersifat umum biasanya disebut linguistik umum yang berusaha memahami ciri-ciri umum dari berbagai bahasa. Linguistik teoritis yang khusus berusaha menyelidiki ciri-ciri khusus dalam bahasa tertentu saja. Linguistik teoritis mencakup: linguistik deskriptif, linguistik historis komparatif. Pembagian ini dirinci satu persatu sebagi berikut:

Rabu, 19 Februari 2014

TUGAS II FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR (POIN 2)


Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
   Ejaan merupakan penggambaran lambang-lambang bunyi ajaran dan interelasi antar lambang dalam suatu bahasa. Ejaan mengalami beberapa tahap perkembangan.Sebelum Ejaan Yang Disempurnakan, ejaan telah mengalami perubahan berulang kali. Awalnya yaitu ejaan Van Ophusyen yang di tetapkan pada tahun 1901 yang di susun oleh Ch.A van Ophusyen.Lalu mulai berkembang lagi ejaan yang disebut Ejaan Republik atau

TUGAS II FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR (POINT 1)



Fonem adalah bunyi, dan bunyi, menurut bisa terpisah-tidaknya, terbagi menjadi dua: segmental dan suprasegmental.
  1.        Segmental adalah fonem yang bisa dibagi. Contohnya, ketika kita mengucapkan “Bahasa”, maka nomina yang dibunyikan tersebut (baca: fonem), bisa dibagi menjadi tiga suku kata: ba-ha-sa. Atau dibagi menjadi lebih kecil lagi sehingga menjadi: b-a-h-a-s-a.

TUGAS I FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR

 Sifat-sifat bahasa, yaitu:

1. Bahasa itu adalah Sebuah Sistem
Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. sistem terbentuk oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan.


Sabtu, 15 Februari 2014

Indonesia Kembali Berduka

Indonesia kembali berduka..
Sebuah bencana menghantam ibu pertiwi, lagi, bahkan untuk sekian kali. Negeri kembali berduka. Tangisan. Jerit ketakutan saudara kita menyayat-nyayat batin semua para penjuru negeri. Belum kering rasanya bagaimana sakitnya amarah "sang Sinabung". Belum hilang rasanya dari ingatan kita bagaimana saudara-saudara kita yang ketika ingin beristirahat menutup matanya  yang terasa amat  menyiksa karena situasi yang mencekam. Anak-anak menjerit-jerit. Ketakutan.