Kamis, 22 Januari 2015

Setahun Lalu...

Rasanya baru kemarin merasakan dahsyatnya perjalanan pulang. Setelah kurang lebih 6 bulan berjuang di negeri orang. Mengisi waktu yang ada, mengisinya dengan berbagai cerita yang bisa kusimpan dan kuceritakan.


Huuuuu.. rasanya baru saja aku menyelesaikan masa putih merahku, masa yang membuatku menemukan hal baru, teman baru, dan semua yang baru yang belum pernah ada di kehidupanku sebelumnya. Bertemu guru yang mendidikku dengan berbagai huruf dan angka. Hasilnya, sekarang aku bisa menulis, membaca, berhitung, bernyanyi, dan keasyikan yang lainnya.

Terus tumbuh dan menua dalam perjalanan. Waktu bergulir terus, hingga aku berhasil menuntaskan masa putih biru yang berkelanjutan di putih abu. Makin bertambah pula segala kemenarikan hidup, juga kepayahan hidup. Semakin banyak hal yang harus dipelajari dan ditemukan kesimpulan. Ada banyak hal yang harus dicari penyelesaiannya. Juga belajar tumbuh dewasa setelah melewati masa remaja yang penuh dengan warna-warna. Kaya dengan cerita suka duka.

Satu tahun lalu, setiap paginya. Selalu direpotkan dengan kegiatan SMAku. Terburu-buru. Selalu. Apalagi di senin pagi, harus berburu waktu karena pada hari itu semua siswa berkewajiban melaksanakan upacara penaikan bendera. Juga hari-hari selanjutnya dengan apel pagi. Atau hari jumat dengan agenda yasinan bersama. Juga di sabtu pagi dengan agenda senam pagi atau jalan pagi. Semuanya telah tersusun rapi dijadwal-jadwalku. Dari pelajaran mengasyikan hingga pelajaran yang sedikit membosankan. Dari pelajaran bernyanyi hingga berhitung. Dari pelajaran olah tubuh saat jam-jam mengerikan pada pelajaran penjaskes hingga pelajaran mulok dengan atribut pengambilan nilainya, masak ini masak itu. Ada banyak sekali.

Paling bahagia ketika tidak ada jam tambahan. Paling maksa kalau sudah terlalu jenuh dengan pelajaran. Kalau sudah begitu semua jurus dipersembahkan. Dari yang mendapat pujian hingga celaan. Dari yang kompak sampai sendiri-sendiri. Luar biasa warnanya.

Belum lagi jam istirahatnya. Jadwal organisasinya. Tugasnya, tugas piket juga tugas piket umum atau bisa juga operasi semut. Dari mencabut rumput sampai memanen tanaman di kebun kelas. Semua terasa santai. Belum ada keseriusan tentang masa depan.

Juga tangis-tangisan ketika perpisahan bahkan saat ujian akan segera di mulai. Atau sekedar mengingat perpisahan saat jam kosong di kelas. Menanti-nanti tanggal merah. Suka sekali kerja kelompok atau kegiatan yang ada di sekolah. Tertawa. Sebentar lagi menangis. Dandan, bahkan sengaja mempersiapkan bedak "my  baby" untuk bedak di kelas. Hal yang paling negatif: menyontek saat ujian. Atau hal bodohnya ketahuan guru yang menjadi pengawas. Atau ketakutan karena telat saat apel pagi berlangsung.

Yang bermalas-malasan saat diajak sholat berjamaah. Paling suka ngacak-ngacak isi kelas. Paling parahnya - suka ribut. Baguslah, masih ada keinginan untuk tetap belajar dan pergi ke sekolah. Paling heboh kalau hujan datang, apalagi pagi. Lantainya mesti dipel sampai mengkilap. Bahkan guru yang ingin mengajar di kelas harus membuka sepatunya juga.

Atau saat tren blackberry tiba. Suka bergaya dimana-mana. Ada kegiatan bersih-bersih, atas sekedar duduk di kelas pasti diabadikan. Atau menggambari meja.  Kehilangan alat tulis, semacam penghapus. Atau sering berdebat. Akhirnya saling diam-mendiamkan. Ada fans fanatik kpop lovers bahkan sampai dangdut lovers. Ada yang merdu suaranya juga mengajinya. Ada yang gaya dengan alat musiknya juga dengan lihainya di lapangan hijannya. Lengkap sangat lengkap.

Dan sekarang menjadi mahasiswa. Semuanya berjalan. Kehidupan yang berbeda, rindu yang menyiksa ketika berada diperantauan. Banyak sekali pelajaran yang tak bisa dituliskan satu per satu. Yang tak dapat diungkapkan satu per satu. Hanya mampu disimpan di memori untuk selalu diingat. Dan bisa menyugukan segudang jawaban atas pertanyaan yang nantinya akan aku temukan di perjalanan yang lainnya.

Setahun lalu, seragam itu milikku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar