Jumat, 02 Mei 2014

TUGAS V FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR

Sebutkan contoh bunyi pengiring!

        
Bunyi pengiring adalah bunyi yang ikut serta muncul ketika bunyi utama dihasilkan.Hal ini disebabkan oleh ikut sertanya alat-alat ucap lain ketika alat ucap pembentuk bunyi utama difungsikan.Oleh karena itu,ada yang mengistilahkan koartikulasi atau artikulasi sertaan,yaitu pengucapan dua bunyi yang berurutan secara tumpang-tindih yang kualitasnya berbeda dari deretan bunyi yang diucapkan secara normal atau sempurna.

Bunyi-bunyi sertaan atau pengiring ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.Bunyi ejektif,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sebelum dan sewaktu bunyi utama diucapkan,sehingga ketika glotis dibuka terdengar bunyi global[V].
b.Bunyi klik,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara lidah belakng menempel rapat pada velum sebelum dan sewaktu bunyi utama diucapkan,sehingga ketika penempelan pada velum dilepas terdengar bunyi [Kk]
c.Bunyi aspriasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara yang keluar lewat mulut terlalu keras sehingga terdengar bunyi [Kh]. Contohnya: Dalam Bahasa Inggris kata [Peace] - [Pheace]
d. Bunyi eksplosif(bunyi lepas),yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara arus udara dilepaskan kembali setelah dihambat total.lawannya adalah bunyi implosif (bunyi tak lepas)
e. Bunyi retrofleksi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara ujung lidah ditarik ke belakang[Kr]. Contohnya kata kerdus, [k] diretrofleksi terdengar [kr] dan kata kertas, [k] diretrofleksi terdengar [kr]
f.Bunyi labialisasi,yaitu bunyi sertaan yang di hasilkan dengan cara kedua bibir dibulatkan dan disempitkan segera/ketika bunyi utama diucapkan. Contohnya bunyi [t] pada kata tujuan (bahasa Indonesia/Jawa) terdengar [tw].
g. Bunyi palatalisasi,yaitu sertaan yang dihasilkan dengan cara lidah tengah dinaikkan mendekati langit-langit keras(palatum) segera/ketika diucapkan sehingga terdengar bunyi[Ky]. Contohnya bunyi [p] pada kata piara, [p] dipatalisasi terdengar [py].
h. Bunyi glotalisasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cara glotis ditutup sesudah bunyi utama diucapkan sehingga terdengar bunyi[V]. Contohnya dalam bahasa Indonesia kata akan diucapkan [?akan]. Dalam bahasa Jawa arep diucapkan [?arәp] dan ana diucapkan [כnכ].
i. Bunyi nasalisasi,yaitu bunyi sertaan yang dihasilkan dengan cra memberikan kesempatan arus udara melalui rongga hidung sebelum/sesaat artikulasi bunyi utama.