Senin, 29 Juni 2015

Kolak (Koempoelan Kisah) Ramadhan: "Rintik bersama Berkah"

’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat] (HR. Bukhari)
Cerita ini tentang menanti, menanti hujan datang. Sudah hampir beberapa hari belakangan ini, hujan enggan mampir. Udara sudah terasa berbeda, debu sudah berhamburan dimana-mana. Rumput-rumput mulai coklat, tertutup tebal oleh debu-debu yang hilir-mudik berterbangan. Puasa minggu pertama, Allah masih menyimpan berkah hujan-Nya.


Hari ini, jadwal kedua untuk sholat tarawih. Astagfirullah, keringatku bercucuran dibalik mukenah. Begitu panas. Kipas angin yang sedang memutarkan baling-balingnya tak mampu mengurangi curahan keringatku yang mulai muncul ke permukaan mukenah. Timbul bercak-bercak keringat.

Saat sholat tarawih pertama, angin mulai berhembus sedikit kencang. Rasa dingin mulai masuk ke dalam mushola tempat kami sholat berjamaah itu. Hingga salam, hujan nampaknya masih bersembunyi. Hanya angin-angin yang menggoyangkan atap-atap perumahan sekitar yang terbuat dari seng. Bunyi pohon-pohon yang meringkuk kurus mulai terombang sedikit. Sholat rakaat kedua, berkah itu mulai turun perlahan-lahan, yang tadinya gerimis kecil berganti menjadi titik-titik yang lebih lebat. Alhamdulillah, kerinduan pada hujan terbayarkan malam ini. Ibu-ibu satu-persatu mengucapkan syukur. Udara yang memaksa keringat muncul, akhirnya tertahan.

Setelah bersalaman, aku dan pasukan rumahku berjalan menyusuri gerimis dengan menutupi kepala dengan sajadah. Lumayan mukenah cukup basah saat tiba di rumah. MasyaAllah, udara yang segar segera menyambut wajah yang berhadapan langsung dengan rintik-rintik hujan. Nikmatnya setelah hujan, tiada lain selain syukur atas limpahan berkah yang telah Allah berikan.

Oh ya, berbicara hujan yang datang tadi, ada banyak manfaat yang ada dengan datangnya hujan. Salah satunya hujan datang membawa rahmat. Ya, tepat sekali pernyataan itu. Hal ini dapat dibuktikan secara kimia. Di udara terdapat banyak sekali gas oksida seperti karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan lain sebagainya yang dihasilkan oleh adanya aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pabrik-pabrik, kendaraan, bahkan memasak. Tak terbayang, gas-gas tersebut dapat mengganggu organ pernafasan pada manusi.

Trrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiingggg!!!!

Hujan datang sebagai pahlawan. Perlu diketahui adanya hujan dapat menyebabkan terlarutnya gas-gas tadi oleh air yang akan jatuh ke tanah. Secara tidak langsung, air membersihkan dari pencemaran akibat aktivitas manusia. Inilah jawaban kenapa setelah hujan udara akan menjadi sejuk. Selain hawa dingin yang dibawa air, udara menjadi bersih. MasyaAllah.

Juga berlaku pada daerah kering seperti India, atau ketika terjadi kekeringan di daerah lainnya, hujan dapat memperbaiki suasana hati masyarakat. Di Botswana, salah satu negara di Afrika, kata “hujan” digunakan sebagai nama mata uang internasional karena pentingnya hujan akan kehidupan ekonoi di negara gurun ini.

Selain itu, data yang diperoleh dari wikipedia.com, banyak orang yang mencium adanya bau yang menenangkan selama dan setelah hujan turun. Sumber bau ini berasal dari petrikor, minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diserap bebatuan dan tanah dan dilepaskan ke udara selama hujan berlangsung. MasyaAllah.

Penjelasan lain yakni bahwa manfaat hujan yang lainnya adalah untuk kesehatan tubuh kita. Ya, tubuh kita memerlukan hujan. Sebab, di dalam air hujan terkandung ion negatif. Ion negatif terdiri dari molekul-molekul yang tidak memiliki rasa, tidak berbau, bahkan tidak terlihat. Ia terdapat pada air yang bergerak, seperti hujan (dilansir laman  redlanddailyfacts). Ion negatif tersebut dipercaya akan menghasilkan reaksi biokimia, yang akhirnya dapat membantu untuk menghilangkan stres, mengurangi depresi, dan bahkan menambah energi ketika menyentuh aliran darah. Bukan hanya hujan, air terjun, air laut dan bahkan embun dan kabut di pegunungan pun juga mengandung ion negatif.

Tak heran, jikalau banyak orang yang memilih pegunungan ataupun laut (pantai) sebagai sarana berlibur untuk menenangkan pikiran setelah berkecimpung dengan kesibukan. Alasan lain yang dapat menghadirkan rasa bahagia ketika menghampiri tempat-tempat tersebut karena udara yang ada di sekitar air yang bergerak itu mengandung puluhan ribu ion negatif yang mampu menghilangkan stres, depresi, dan menambah energi. MasyaAllah. Sekali lagi, ucapan syukur yang tiada hentinya atas berkah Allah melalui hujan. (Informasi by: Sapujagat.com)

Aku selalu bahagia, saat hujan turun.

Sebagai penutup:
"Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9)"
Bahwa yang dimaksud keberkahan di sini adalah turunnya hujan, lebih banyak melahirkan kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan). Hujan bukanlah musibah, namun berkah~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar