’Aisyah radhiyallahu ’anha berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat] (HR. Bukhari)
Cerita
ini tentang menanti, menanti hujan datang. Sudah hampir beberapa hari
belakangan ini, hujan enggan mampir. Udara sudah terasa berbeda, debu sudah
berhamburan dimana-mana. Rumput-rumput mulai coklat, tertutup tebal oleh
debu-debu yang hilir-mudik berterbangan. Puasa minggu pertama, Allah masih
menyimpan berkah hujan-Nya.
Hari
ini, jadwal kedua untuk sholat tarawih. Astagfirullah,
keringatku bercucuran dibalik mukenah. Begitu panas. Kipas angin yang sedang
memutarkan baling-balingnya tak mampu mengurangi curahan keringatku yang mulai
muncul ke permukaan mukenah. Timbul bercak-bercak keringat.
Saat
sholat tarawih pertama, angin mulai berhembus sedikit kencang. Rasa dingin
mulai masuk ke dalam mushola tempat kami sholat berjamaah itu. Hingga salam,
hujan nampaknya masih bersembunyi. Hanya angin-angin yang menggoyangkan
atap-atap perumahan sekitar yang terbuat dari seng. Bunyi pohon-pohon yang
meringkuk kurus mulai terombang sedikit. Sholat rakaat kedua, berkah itu mulai
turun perlahan-lahan, yang tadinya gerimis kecil berganti menjadi titik-titik
yang lebih lebat. Alhamdulillah,
kerinduan pada hujan terbayarkan malam ini. Ibu-ibu satu-persatu mengucapkan
syukur. Udara yang memaksa keringat muncul, akhirnya tertahan.
Setelah
bersalaman, aku dan pasukan rumahku berjalan menyusuri gerimis dengan menutupi
kepala dengan sajadah. Lumayan mukenah cukup basah saat tiba di rumah. MasyaAllah, udara yang segar segera
menyambut wajah yang berhadapan langsung dengan rintik-rintik hujan. Nikmatnya
setelah hujan, tiada lain selain syukur atas limpahan berkah yang telah Allah
berikan.
Oh
ya, berbicara hujan yang datang tadi, ada banyak manfaat yang ada dengan
datangnya hujan. Salah satunya hujan datang membawa rahmat. Ya, tepat sekali
pernyataan itu. Hal ini dapat dibuktikan secara kimia. Di udara terdapat banyak
sekali gas oksida seperti karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida,
dan lain sebagainya yang dihasilkan oleh adanya aktivitas yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti pabrik-pabrik, kendaraan, bahkan memasak. Tak
terbayang, gas-gas tersebut dapat mengganggu organ pernafasan pada manusi.
Trrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiingggg!!!!
Hujan
datang sebagai pahlawan. Perlu diketahui adanya hujan dapat menyebabkan terlarutnya
gas-gas tadi oleh air yang akan jatuh ke tanah. Secara tidak langsung, air
membersihkan dari pencemaran akibat aktivitas manusia. Inilah jawaban kenapa
setelah hujan udara akan menjadi sejuk. Selain hawa dingin yang dibawa air,
udara menjadi bersih. MasyaAllah.
Juga
berlaku pada daerah kering seperti India, atau ketika terjadi kekeringan di
daerah lainnya, hujan dapat memperbaiki suasana hati masyarakat. Di Botswana,
salah satu negara di Afrika, kata “hujan” digunakan sebagai nama mata uang
internasional karena pentingnya hujan akan kehidupan ekonoi di negara gurun
ini.
Selain
itu, data yang diperoleh dari wikipedia.com, banyak orang yang mencium adanya
bau yang menenangkan selama dan setelah hujan turun. Sumber bau ini berasal
dari petrikor, minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diserap
bebatuan dan tanah dan dilepaskan ke udara selama hujan berlangsung. MasyaAllah.
Penjelasan
lain yakni bahwa manfaat hujan yang lainnya adalah untuk kesehatan tubuh kita.
Ya, tubuh kita memerlukan hujan. Sebab, di dalam air hujan terkandung ion
negatif. Ion negatif terdiri dari molekul-molekul yang tidak memiliki rasa,
tidak berbau, bahkan tidak terlihat. Ia terdapat pada air yang bergerak,
seperti hujan (dilansir laman redlanddailyfacts). Ion negatif tersebut
dipercaya akan menghasilkan reaksi biokimia, yang akhirnya dapat membantu untuk
menghilangkan stres, mengurangi depresi, dan bahkan menambah energi ketika
menyentuh aliran darah. Bukan hanya hujan, air terjun, air laut dan bahkan
embun dan kabut di pegunungan pun juga mengandung ion negatif.
Tak
heran, jikalau banyak orang yang memilih pegunungan ataupun laut (pantai)
sebagai sarana berlibur untuk menenangkan pikiran setelah berkecimpung dengan
kesibukan. Alasan lain yang dapat menghadirkan rasa bahagia ketika menghampiri
tempat-tempat tersebut karena udara yang ada di sekitar air yang bergerak itu
mengandung puluhan ribu ion negatif yang mampu menghilangkan stres, depresi,
dan menambah energi. MasyaAllah.
Sekali lagi, ucapan syukur yang tiada hentinya atas berkah Allah melalui hujan.
(Informasi by: Sapujagat.com)
Aku selalu bahagia, saat hujan
turun.
Sebagai
penutup:
"Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9)"
Bahwa
yang dimaksud keberkahan di sini adalah turunnya hujan, lebih banyak melahirkan
kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan). Hujan bukanlah musibah,
namun berkah~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar