Jumat, 25 September 2015

Kurban Ayam (?)

Takbir menghiasi langit-langit pagi ini. Gemerlap indahnya raya Iedul Adha. Masjid-masjid sudah ramai, pagi seperti hari ini. Bangunan masjid seindah kemenangan hari ini. Kemenangan melepaskan keserakahan dan menghantarkan kepada keikhlasan.

Begitupun Nana dan keluarga kecilnya. Malam ditengah kumandang takbir yang bergema. Nana dan ibunya meracik makanan untuk menyabut kedatangannya -hari raya Iedul Adha. Menyiapkan ketupat, lalu opor ayam menemaninya.

"Na, jangan makan dulu!" ibu melarang anaknya menyendokkan ketupat.

"Aku lapar, bu. Sebentar lagi kita akan pergi ke masjid." Nana kelaparan.

Rabu, 23 September 2015

Melihat Dunia

Melihat Dunia,
Bukan kalimat yang terdengar luar biasa.
Kalimat yang maknanya sungguh sederhana.

Melihat dunia,
Kalimat tentang perjalanan,
tas punggung,
perbekalan.

Melihat dunia,
Berpetualanglah!
Kencangkan tali sepatumu, dan berangkat.

Selasa, 15 September 2015

Terima kasih, pohon!

Ma: "kau tahu pohon?"

Da: "Tau. Memang ada apa dengan pohon?"

Ma: "Dia selalu setia menyatukan kita. Menyatukan dua keegoisan kita. Walaupun kamu suka merah jambu walaupun aku suka biru. Kita tetap berteduh di pohon ini ketika di luar sana mentari sedang gagah-gagahnya bersinar."

Da: "Karena berada di pohon ini kita dapat melihat dunia lebih luas. Aku dengan duniaku dan kamu dengan duniamu."

Kamis, 10 September 2015

Hujan, Kemarau, dan Tanah

"Hujan tak mau lagi datang ke kotaku. Wajarlah kemarau datang. Sebenarnya, ada harap dihatiku. Ada juga sesak yang meretakkan gundukan rasaku."
---------------------------------------------------------

"An, besok aku usahakan datang! Tolong, dengarkan bicaraku kali ini." Lelaki berambut ikal itu meyakinkan pada kekasihnya; calon istrinya.

Si perempuan hanya menggelengkan kepala. Hanya diam dan tak ikut andil bersuara.

"Ku mohon! Ku mohon! Kali ini aku penuhi janjiku!" Tan, mencerca kekasihnya dengan kata mohon.

"Lebih baik jangan datang lagi, Tan." An membalasnya dengan mata berkaca.

"Aku takkan mencarimu lagi, jika kesempatan ini tak berhasil aku taklukan. Ku mohon, beri aku satu kesempatan lagi. Setelah ini, biarkan aku pergi!" Tan membuang pandangannya jauh dan berlari meninggalkan An, kekasihnya.

Senin, 07 September 2015

Ledakan air mata

"Ledakan Air Mata"

Ada luka yang tak terperikan. Namun, sisanya menyakiti relung hati. Apakah hanya aku yang suka sekali menghambur-hamburkan air mata? Apakah hanya aku yang suka menangis?

Selasa, 01 September 2015

Cumi-cumi 'alot' (?)

Assalamu’alaikum sahabat, salam sejahtera bagi kita semua ^^
Selamat pagi... Selamat hari senin yaaaa.

Pagi ini, saya mau share tips memasak. Keluar dari zona nyaman, ya? Jawabnya, iya. Hehe. Postingan lalu tips yang saya muat adalah tentang menulis, nah sekarang malah tips memasak (?) Berhubung tadi pagi saya dan Lisda menyempatkan diri untuk memasak.

Kali ini masakan yang mau diolah adalah masakan seafood. Panggil saja cumi-cumi. Terpaksa dengan -kekurangtahuan- kami mencoba/mencari/mengulik olahan cum-cumi dimesin pencari. Alhasil, diketemukan resep cumi-cumi pedas manis. Temuan yang mengejutkan adalah tips dalam memasaknya. Mungkin kami berdua termasuk orang yang awam dengan makanan berbau seafood karena kapasitas memasak makanan seperti itu bisa dikatakan sangat jarang. Kalaupun mengkomsumsinya itu karena jajan di luar.