Sabtu, 08 Maret 2014

TUGAS IV FONOLOGI BAHASA INDONESIA FKIP UIR

POIN 1
Contoh kasus yang berhubungan dengan ketidaklancaran dalam berujar yang terkait dengan fonetik:
1. Kegagapan
    Contoh kasusnya ialah pada figur Aziz gagap, yaitu seorang artis yang berperan sebagai seseorang yang memiliki ketidaklancaraan berujar dikarenakan kegagapan atau lebih spesifiknya lagi pada ciri-ciri kegagapan yaitu pada pengulangan. Sebab, si Aziz gagap ini menyebutkan dalam suatu percakapan baik dalam suku kata, kata, frase, atau kalimat dengan keadaan mengulang secara berturut-turut bunyi-bunyi tertentu. Misalnya: Aku sayang kamu  diucapkan A-a-aku s-s-sa-yang k-k-ka-kamu.
2. Kelumpuhan Saraf Otak
      Contoh kasusnya ialah pada seseorang yang terganggu saraf otak yang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya. Sebagai contoh seorang anak yang memiliki penyakit sesak napas tentunya akan menganggu proses penghasilan ujaran. Ketidaklancaran ini berkaitan dengan keadaan pernapasan yang tidak normal yang berdampak pada aliran udara yang diperlukan saat menghasilkan bunyi bahasa, kenyaringan dan kejelasan suara, dan kemampuan gerakan artikulator-artikulator pertuturan. (sumber: Muslich, Masnur. 2011. Fonologi Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara) 
3. Afasia
    Afasia merupakan sejenis penyakit yang disebabkan oleh kerusakan saraf otak, dengan itu akan melumpuhkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi. Masalah afasia adalah berbeda dengan disleksia. Tanda penting pengidap afasia adalah kesulitan berkomunikasi secara suara, kesulitan memahami percakapan orang lain, dan kesulitan untuk membaca dan menulis. Afasia biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pusat bahasa otak dan bisa disebabkan oleh stroke atau cedera fisik. (sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2281555-pengertian-afasia/)
      Contoh kasusnya pada seseorang yang mengalami Afasia Broca akibat dari penyakit setroke yang dideritanya, hal itu akibat adanya penyumbatan pembuluh darah dan mengenai daerah broca. Pada saat mengalami Afasia Broca pasca stroke, pasien mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya. Padahal sebelum mengalami stroke pasien adalah seorang guru disebuah dasar yang setiap harinya dituntut untuk selalu berbicara didepan murid-muridnya. Selain sebagai guru pasien juga sering menjadi master of ceremony di daerah sekitarnya. Jadi pasien mengalami kesulitan untuk melakukan semua kegiatan yang sering dijalaninya tersebut. (sumber: http://mario-setira.blogspot.com/2008/08/paper-apa-kasus-afasia-broca.html)
4. Disleksia
      Contoh kasusnya ialah pada seorang anak usia enam tahun, anggap saja si A. Si A ini memiliki sikap dan cara berpikir yang berbeda. Si A ini memiliki sikap pelupa, tidak suka membaca, sulit mengeja, bahkan mengalami kesulitan saat memahami apa yang telah ia baca.  Ternyata menurut guru yang mengamati sikap ini si A ini sulit untuk menghafal abjad, nama hari secara berurut, bahkan penulisan abjad tidak sesuai dengan pembentukkan yang selayaknya terkadang si A menulis  huruf d sebagai huruf b, menulis huruf q sebagai huruf p atau si A sering menulisnya terbalik. Ini mengakibatkan si A tidak lancar dalam membaca, menurut si A ketika ia membuka buku dan melihat huruf yang ada di dalamnya campur-aduk, sehingga kata-kata yang ia lihat tidak jelas.Kasus inilah yang disebut dileksia. Dileksia itu sendiri adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. (sumber: http://felinophobia.blogspot.com/2009/09/analisis-kasus-disleksia-reading.html)

POIN 2
Bahasa Indonesia berkerabat dengan bahasa-bahasa apa saja?
ASAL USUL AUSTRONESIA
     Para penutur bahasa Austronesia proto atau purba dijangka berasal dari daerah yang sekarang disebut China bahagian selatan. Mereka sekitar 4000 tahun yang lalu bermigrasi ke pulau Taiwan dan dari sana lalu menyebar ke Filipina, Indonesia, kemudian ke Madagascar dekat benua Afrika dan ke seluruh lautan Pasifik.Bahasa Ma’anyan yang merupakan sebuah bahasa Dayak dan dipertuturkan di Borneo adalah bahasa yang paling dekat dengan bahasa Malagasi yang dipertuturkan di Madagascar, berdekatan dengan persisiran pantai timur Afrika.
KLASIFIKASI
    Secara lazimnya, rumpun bahasa Austronesia dibahagi kepada beberapa kelompok. Dua kelompok utama ialah bahasa Taiwan dan bahasa Melayu-Polinesia. Kemudian rumpun bahasa Melayu-Polinesia dibahagi pula menjadi bahasa-bahasa Melayu-Polinesia Barat, Tengah dan Timur.Di bawah adalah salasilah pembahagian rumpun bahasa ini secara terperinci.
Austronesia
  • Taiwanik
  • bahasa Atayalik
  • bahasa Tsouik
  • bahasa Paiwanik
  • bahasa Taiwanik Barat
  • bahasa Taiwanik yang terpengaruh bahasa China
  • bahasa Melayu-Polinesia
  • bahasa Melayu-Polinesia Barat
  • bahasa Borneo
  • bahasa Filipina Utara
  • bahasa Filipina Tengah
  • bahasa Filipina Selatan
  • bahasa Mindanao Selatan
  • bahasa Sama-Bajau
  • bahasa Sulawesi
  • bahasa Sundik
  • bahasa Melayu-Polinesia Tengah
  • bahasa Bima-Sumba
  • bahasa Maluku Tengah
  • bahasa Maluku Tenggara
  • bahasa Timor-Flores
  • bahasa Melayu-Polinesia Timur
  • bahasa Oseania
  • bahasa Halmahera Selatan-Papua Barat-Laut
    Salah satu cabang terpenting adalah cabang Sundik yang menurunkan bahasa-bahasa Austronesia dengan jumlah penutur terbesar yaitu: bahasa Jawabahasa Melayu (dan bahasa Indonesia), bahasa Sundabahasa Madurabahasa Acehbahasa Batak dan bahasa Bali. (sumber: http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa-bahasa_Austronesia)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar