Selendang Ibu
Lisma Nopiyanti
Lisma Nopiyanti
Menanti tergelincirnya waktu
Menghabiskan hari di ujung senja
Menatap angkasa raya, ada ketulusan jiwa
Memori menari bertemu waktu yang lama
Tertatap sebuah bola mata
Penuh kasih nan mesra
Menimang-nimang anaknya
Dalam buaian merengek pula
Dalam belaian meringis pula
Lilin nyala, ditimang jua
Lilin nyala, ditimang jua
Padamlah, tetap ditimangnya
Duhai, pemilik rahim mulia
Sungguh, takkan tiada tara
Hidup tertawa janjinya
Duka derita tetap tanggungjawabnya
Ditimang jua hingga usianya
Biar, biarlah yang menjadi pertanda
Kain batik berbunga-bunga
Terkikis waktu, habis berpisah
Menuntut yang menjadi cita-cita
tak bersama selendang Ibu
Kini merekah rindu-rindu itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar