Sabtu, 27 Desember 2014

Puisi: "Selendang Ibu"


Selendang Ibu
Lisma Nopiyanti

Menanti tergelincirnya waktu
Menghabiskan hari di ujung senja
Menatap angkasa raya, ada ketulusan jiwa

Memori menari bertemu waktu yang lama
Tertatap sebuah bola mata
Penuh kasih nan mesra
Menimang-nimang anaknya

Dalam buaian merengek pula
Dalam belaian meringis pula

Lilin nyala, ditimang jua
Padamlah, tetap ditimangnya

Duhai, pemilik rahim mulia
Sungguh, takkan tiada tara
Hidup tertawa janjinya
Duka derita tetap tanggungjawabnya


Ditimang jua hingga usianya
Biar, biarlah yang menjadi pertanda
Kain batik berbunga-bunga

Terkikis waktu, habis berpisah
Menuntut yang menjadi cita-cita
tak bersama selendang Ibu
Kini merekah rindu-rindu itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar