Ini bukan persoalan
hitung-hitungan atau sekedar pelajaran matematika yang sangat menyulitkan. Ini
sekedar tulisan sederhana yang ingin di bagi dan di sebarluaskan, semoga virus
kebaikannya segera menyebar :))
Sederhana kata itu terbentuk, sesederhana itulah tulisan-tulisan yang tertumpah di sini. Bismillah ^^
Minggu, 29 Maret 2015
Kamis, 19 Maret 2015
Cerpen: Ayah, Ingin Kalian Tahu
Bercermin
sambil menyesir rambut yang sedikit kusut terkena air ketika mandi pagi tadi.
Segera matanya yang lincah, melirik sebuah bingkai foto. Menunjuk sesosok putra
Ayah yang saat ini tengah mempersiapkan wisudanya. Ia tersenyum. Tak ingin
terlihat cengeng di depannya. Ia sadar, dia laki-laki yang kuat.
Meleset
Sang surya menyerang
hebat kala siang itu.
“Besok kita pergi ke
rumah Dika, ya” ajak saudara kembarku, Lisda, kemarin saat perjalanan menuju
pulang. Hal ini berjalan lurus dengan
jeda waktu yang lumayan jauh dari jadwal perkuliahan di akhir pekan ini. Aku
menganggukan kepala, sebagai persetujuan akan rencana itu.
Senin, 09 Maret 2015
Antara Mesin Cuci dan Jerawatku
Sebenarnya hadir si jerawat dalam tulisan ini adalah sebagai penyambung kata kunci yang lainnya. Jerawatku bersemi, ketika urusanku dengan si mesin cuci berlangsung.
Kotak penumpuk pakaian kotorku nampak penuh dipojokkan kamar. Beberapa hari kuliah, meninggalkan bekas semacam itu pada pakaianku.
Jumat, 06 Maret 2015
Spion dan Truk Besar
Sebenarnya terlambat untuk mengirim tulisan ini. Kejadiannya sekitaran satu bulan yang lalu. Ketika menempuh perjalanan pergi di kotaku ini. Pekanbaru.
Perjalanan yang terbilang biasa. Dengan nama bus yang sama, dengan teman sebangku yang sama, dengan koper yang sama, juga nomer kursi yang sama. Begitu banyak persamaannya; terkesan biasa.
Siapa sangka hal-hal yang biasa itu berubah. Kala seisi penumpang berteriak histeris. Menyebut nama Allah, dengan suara lantang.
Kamis, 05 Maret 2015
Cerpen: "Doa Terbelah"
Satu yang pasti dari
seorang perempuan, ialah menjadi seorang ibu. Aku menulis ini sebagai bentuk
dedikasi yang tinggi untuk itu. Menjadi sesosok perempuan yang mendapatkan
penghargaan tinggi dari Tuhan.
Semut dan Cahayanya
Coba belajar menulis, luangkan waktu untuk menulis. Sedikit saja, mulailah menulis, sekedar kumpulan-kumpulan sms yang tak terkirim, atau puisi-puisi yang tak tentu maknanya. Banyaklah berlatih dan berteman baiklah pada waktu luangmu. Coba kirim tulisan tersebut ke media. Dari majalah bobo, misalnya. Buatlah dongeng-dongeng sederhana yang didalamnya terdapat pesan yang bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)