Kamis, 12 September 2019

Tak Mengapa...

Tidak perlu meminta maaf, karena memang tidak ada yang perlu dimaafkan. Dalam kisah ini, tidak ada yang bisa disalahkan. Pun pada hakikatnya kita diizinkan memilih bukan? Aku tak pernah menyangkalnya.

Hanya persoalannya, semua serba keliru. Benar-benar jadi rumit kalau sudah melibatkan hati. Lalu, apakah salah? Tentu saja, tidak. Lagi-lagi ini  soal hati—ia jatuh sendiri tanpa bisa dikendali.

Aku sudah menyerah kali ini—benar-benar menyerah sampai hari ini. Hari di mana segala yang kupercaya dikhianati. Hari di mana segala yang kuperjuangkan ternyata tidak dihargai. Apa aku akan menyalahkanmu? Tentu saja, tidak. 

Walaupun sebenarnya hatiku sudah mencaci. Kecewa mana yang tidak menyisakan perih?
Karena kenyataannya, aku sudah menaruh harap. Apa itu salahku? Iya, itu adalah kecerobohanku.


Jika sampai hari ini aku pergi, bukan semata aku benci. Jika sampai saat ini aku menjauh, bukan semata aku acuh. Aku hanya perlu banyak waktu—bahwa mengikhlaskan adalah cara yang lebih syahdu.

Jangan mencariku—sampai aku punya kekuatan untuk bertemu. Jangan mencariku—sampai sembuh semua luka kecewaku.

1 komentar: